e-Foodtech Future – Tubuh manusia memiliki tiga jenis pembuluh darah, yakni arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah arteri bertugas membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh vena bertugas mengalirkan darah dari organ tubuh kembali ke jantung. Sedangkan pembuluh kapiler bertugas menghubungkan arteri dan vena, serta menjadi tempat pertukaran air, oksigen, karbon monoksida, nutrien, zat kimia, dan zat buangan antara darah dengan jaringan sekitarnya.
Salah satu gangguan pembuluh darah yang perlu diwaspadai adalah aneurisma aorta. Kondisi ini terjadi akibat melemahnya dinding aorta dan ditandai dengan munculnya benjolan pada area tersebut. Aorta adalah pembuluh darah utama dan terbesar dalam tubuh, berfungsi mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan, aneurisma otak berpotensi sebabkan dinding aorta pecah dan menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.
Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menyampaikan bahwa pembuluh darah sehat membantu melancarkan aliran darah kaya oksigen ke seluruh tubuh sehingga organ tubuh bekerja optimal. Sebenarnya ada cara yang dilakukan untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, keseluruhannya berfokus pada gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, kelola stres, dan pola makan sehat. Pangan yang sehat terdapat pada makanan berikut: (1) makanan yang dapat meningkatkan nitrit oksida, 2. makanan yang kaya antioksidan, dan (3) makanan yang menurunkan homosistein
Ditambahkan Kavadya, nitrit oksida berfungsi merilekskan otot dinding pembuluh darah sehingga melancarkan peredaran darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Asupan ini bisa menurunkan tekanan darah dan mencegah sel darah menempel satu sama lain. Hasilnya, nitrit oksida mampu menguatkan pembuluh darah dan mencegah terjadinya penggumpalan darah. Cara meningkatkan kadar nitrit oksida dalam tubuh, kamu dianjurkan konsumsi makanan yang mengandung asam amino dan nitrat seperti ikan, sayuran berdaun hijau, bawang, gandum utuh, dan buah (terutama semangka).
Koordinator Program Studi Teknologi Pangan ini juga menyampaikan bahwa khususnya antioksidan flavonoid yang banyak ditemukan pada buah beri, apel, anggur, dan cokelat hitam. Nutrisi ini bertugas memperbaiki fungsi pembuluh darah, salah satunya dari kekakuan. Antioksidan bisa ditemukan dalam makanan sumber vitamin E seperti kacang-kacangan, bayam, brokoli, lobak hijau, mangga, tomat, alpukat, dan minyak bunga matahari. Vitamin E bertugas melindungi lipoprotein dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.
Tingginya kadar homosistein dalam tubuh meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah. Pasalnya homosistein berpotensi merusak endotelium dan meningkatkan risiko penggumpalan darah. Maka itu, dianjurkan untuk konsumsi makanan sumber asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12. Ketiganya punya peran yang sama, yakni mengurangi kadar homosistein dalam darah. Kamu bisa mendapatkannya dengan konsumsi sayuran berdaun hijau, pisang, kentang, ayam, dan konsumsi produk hewani lainnya. Demikian diungkapkan oleh Kavadya Syska.
Sumber: wawancara dan olah pustaka
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Developing Creative and Innovative Future
Leave a Reply