e-Foodtech Future – Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”. SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir akhir pada tahun 2015 lalu.
Dalam rangkaian the United Nations High-Level Political Forum (HLPF) 2019, tepatnya dalam the Side Event HLPF “Leave no Child Behind: Achieving the SDGs through investing in the Rights of the Child”, Indonesia meluncurkan Draf Rancangan Awal Peta Jalan Sustainable Development Goals Indonesia 2017-2030. Draf tersebut berisikan proyeksi beberapa indikator utama, baseline, dan intervensi kebijakan terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan diterapkan pemerintah hingga 2030. Peta Jalan SDGs Indonesia 2017-2030 tersebut, bersama Rencana Aksi Nasional SDGs 2017-2019 menjadi acuan penyusunan Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Selain itu, Indonesia juga mengembangkan skema pendanaan non tradisional untuk mengimplementasikan SDGs melalui SDGs Financing Hubyang menjadi kerangka blended financing, meliputi Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), filantropi berbasis agama, pendanaan hijau, zakat untuk SDGs, juga penggalangan dana filantropi digital.
Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menyampaikan bahwa guna memberikan kontribusi pada Program SDGs, Program Studi Teknologi Pangan mengembangkan SDGs Center yang fokus terhadap target SDGs ke-2, yaitu No Hunger / Tanpa Kelaparan. Kegiatan SDGs Center Program Studi Teknologi Pangan telah dimulai sejak tahun 2019 dalam lingkup internal dan eksternal. SDGs Corner menjadi satu ikon kegiatan Program Studi Teknologi Pangan yang dikelola pelaksanaannya bersama dengan Himitepa (Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan) UNU Purwokerto. Peran aktif Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto untuk mendukung Program SDGs Indonesia One (khususnya tanpa kelaparan; No Hunger) juga selaras dengan komitmen Program Studi dalam mengembangkan kurikulum kampus merdeka, merdeka belajar yang di gagas oleh Mas Menteri.
Selain itu, Kavadya menambahkan bahwa SDGs Center Program Studi Teknologi Pangan merupakan pengikat dari empat bidang kajian yang ada di Program Studi Teknologi Pangan, yaitu: (1) Biokimia pangan, gizi, dan kesehatan, (2) Kimia dan analisis pangan, (3) Rekayasa dan proses pengolahan pangan, dan (4) Mikrobiologi dan keamanan pangan.
Sumber: wawancara dan olah pustaka
Teknologi Pangan: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan: Developing Creative and Innovative Future
Leave a Reply