e-Foodtech Future – Kesegaran warna dan rasanya membuat banyak orang menggemarinya, namun tidak sedikit pula yang enggan mengkonsumsinya, terutama sayuran, karena aroma langu yang kurang disukai sebagian orang. Buah dan sayur merupakan bahan makanan yang sangat dianjurkan ada dalam menu sehari-hari. Bahkan di Eropa dan berbagai negara terdapat slogan ”five fruits and vegetables a day” untuk menekankan pentingnya konsumsi buah dan sayuran.
Gaya hidup urban yang cenderung serba instan membuat masyarakat perkotaan seringkali tidak mempunyai cukup waktu untuk mengolah dan mengkonsumsi sayur dan buah sesuai yang dianjurkan. Segala yang praktis menjadi pilihan, mulai dari mi instan yang sudah ‘mendarah daging’, minuman sereal yang mengklaim bisa memenuhi kebutuhan gizi seperti makanan, hingga bumbu masak instan yang juga easy to use. Menurut riset dari Nielsen mengenai kelas menengah di Indonesia, 56 % konsumen memprioritaskan kepraktisan saat membeli kebutuhan sehari-hari, sehingga konsumsi makanan ready to eat dan ready to serve seperti daging olahan (nugget dan sosis siap makan) meningkat juga.
Untuk sayur dan buah, beberapa tahun terakhir muncul merk-merk minuman yang mengklaim mengandung ekstrak sayur dan buah, dalam bentuk serbuk dan cair. Di Indonesia, tren mengkombinasikan sayur dan buah dalam minuman memang baru muncul beberapa tahun terakhir, mengingat kebiasaan kita yang cenderung mengkonsumsi sayur dalam bentuk masakan. Tidak seperti buah yang sudah sejak lama dikenal dalam bentuk minuman, baik fresh juice ataupun minuman rasa buah, sayuran belum umum diolah sebagai minuman karena rasa langunya yang mengganggu.
Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menjelaskan bahwa minuman dengan konsep buah dan sayur memang masih terbatas jumlahnya di Indonesia, dan sebagian merupakan produk impor. Dari hasil evaluasi rasa berbagai produk, responden masih cenderung menyukai produk dengan rasa buah yang cukup kuat, dibandingkan dengan produk yang kuat rasa sayurnya. Hal ini menunjukkan bahwa rasa masih merupakan pertimbangan utama dalam memilih produk, walaupun manfaatnya untuk kesehatan tidak diragukan.
Terkait dengan pengembangan produk dengan konsep ini, hal-hal tersebut perlu diperhatikan dalam membuat formulasi yang tepat dengan mempertimbangkan aspek kandungan gizi serta rasa dan aroma. Penggunaan flavor yang tepat sangat penting untuk meningkatkan penerimaan konsumen terhadap rasa produk, khususnya flavor yang dapat menambah kesan menyegarkan dan menutupi (masking) aroma sayuran yang kurang disukai.
Sumber: wawancara dan olah pustaka
Teknologi Pangan: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan: Developing Creative and Innovative Futur
Leave a Reply