FORUM GROUP DISCUSSION (FGD) MENGENAI PENDIDIKAN INKLUSI (UNU PURWOKERTO, UNICEF, LP MA’ARIF JATENG, LP MA’ARIF BANYUMAS)
Purwokerto, Kamis tanggal 25 Juni 2020. UNU Purwokerto mengikuti acara FGD bersama LP Ma’arif Jawa Tengah, LP Ma’arif Banyumas di Oemah Daun Purwokerto. Pada FGD tersebut hadir juga perwakilan Unicef Pak Belly Lesmana. Pak Belly hadir secara virtual menggunakan aplikasi zoom.
Acara tersebut dibuka oleh tim dari LP Ma’arif Jateng. Dalam sambutannya, tim memaparkan program-program inklusi yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah di Jawa Tengah.
Pola kerjasama yang dibangun oleh LP Ma’arif adalah menerapkan mindset mengenai pendidikan inklusi di sekolah ataupun pendidikan tinggi.
Pak Belly (Unicef) mengatakan bahwa” edukasi adalah senjata paling kuat untuk mengubah dunia”. Sehingga perlu adanya layanan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan secara inklusif. Pak Belly menambahkan bahwa pendidikan inklusif adalah bagaimana melihat potensi yang unik dari setiap anak. Sehingga anak-anak dengan keterbatasan/difabel tetap dapat memperoleh pendidikan dengan baik.
Rektor UNU Purwokerto Prof. Dr. Rochadi Abdulhadi menyampaikan dalam sambutannya bahwa sebenarnya UNU Purwokerto sesuai visi misi siap menfasilitasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Hal ini, sangat memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan secara inklusif di UNU Purwokerto.
Pada sesi diskusi, para wakil rektor UNU Purwokerto, para Dekan, Ketua LP3M, Ketua LPPM, Kabiro turut mengungkapkan ide dan program-program pendidikan inklusi yang dapat diterapkan di UNU Purwokerto.
Pada akhir acara, LP Ma’arif dan UNU Purwokerto sepakat untuk melaksanakan pertemuan lanjutan dan MOU mengenai detail program pendidikan inklusi di UNU Purwokerto. Sehingga harapannya bahwa dengan adanya pendidikan inklusi maka dapat menyatukan hak semua orang tanpa terkecuali dalam memperoleh pendidikan.
Penulis (Ade.C.Y.Bestari)