e-Foodtech Future – Beragam jenis susu dan produk turunannya telah banyak beredar di pasaran. Mulai dari susu segar, susu bubuk, susu cair, hingga susu yang memiliki masa kadaluarsa yang panjang yaitu susu kental manis. Masyarakat kini sudah jarang mengkonsumsi susu segar yang didapat langsung dari peternak dan dihantarkan ke rumah-rumah. Mereka lebih sering mengkonsumsi produk susu siap minum yang telah mengalami pengolahan lanjut. Produk susu olahan yang kini ada dipasaran misalnya, susu pasteurisasi, susu UHT, susu bubuk, susu kental manis, dan lain-lain. Khusus pada artikel ini, dibahas lebih spesifik tentang susu kental manis (SKM) dan Krimer Kental Manis (KKM). Susu kental manis (SKM) dan Krimer kental manis (KKM) merupakan produk olahan susu yang telah ditambahkan gula dan diluapkan sebagian airnya hingga kekentalan tertentu. Produk ini merupakan produk turunan susu yang sudah lama dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia terutama pada masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Masa kadaluarsa yang panjang dan harga yang relatif terjangkau menjadikan SKM dan KKM salah satu produk susu yang dipilih untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Harga yang relatif terjangkau menjadi salah satu faktor penting dalam penggunaan Susu Kental Manis yang dikonsumsi. Dengan demikian anak-anak Indonesia akan mendapatkan kembali hak asasinya untuk pemenuhan produk pangan bergizi. Demikian disampaikan oleh Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto.
Jenis Susu Kental Manis
Menurut Standar nasional Indonesia (SNI) susu kental manis didefinisikan sebagai produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan air dari campuran susu segar dan gula atau dengan rekonstitusi (pelarutan/pencampuran) susu bubuk dengan penambahan gula dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan. Standar Susu Kental Manis berdasarkan Codex Stan 282-1971 dan SNI Susu Kental Manis 2971-2011, harus mengandung protein minimal 6.5-9.52% dan kadar lemak minimal 8%. Dalam Industri dikenal pembagian Susu Kental Manis sebagai berikut:
- Susu Kental Manis (Full Cream)
Susu kental manis jenis ini dibuat dari susu segar dengan penambahan gula dan dihilangkan sebagian airnya atau dapat juga dibuat dari campuran susu bubuk dengan gula dan bahan tambahan pangan lain yang diijinkan. Kadar lemaknya minimal 8% tanpa ada penambahan lemak atau minyak nabati. Kadar proteinnya yang lebih tinggi dari jenis yang lain (standar protein menurut SNI SKM, minimal 6.5%) membuat produk ini cocok dikonsumsi sebagai minuman susu. Varian rasa yang biasa ditemukan pada susu kental manis adalah plain (putih) dan cokelat.
- Susu Kental Manis (Lemak Nabati)
Kini telah banyak tersedia dipasaran produk susu jenis ini. Susu kental manis lemak nabati dibuat dari susu segar yang ditambahkan gula, diganti sebagian lemaknya dengan lemak nabati yang kemudian dihilangkan sebagian airnya. Atau dapat juga dibuat dari campuran susu bubuk dengan gula dan diganti sebagian lemaknya dengan lemak nabati. Penggantian sebagian lemaknya dengan lemak nabati memungkinkan konsumen mendapat asupan lemak tidak jenuh dari lemak nabati yang baik bagi kesehatan.
- Susu Skim Kental Manis
Produk susu jenis ini masih jarang beredar di pasar di Indonesia. Susu skim kental manis merupakan cairan kental yang dibuat dengan menghilangkan sebagian air dari susu skim yang telah ditambah gula hingga kepekatan tertentu. Kadar lemaknya sangat rendah. Kadar lemak yang diperbolehkan untuk produk susu yang satu ini maksimal 1%, sangat rendah bila dibandingkan dengan jenis susu kental manis lainnya. Bagi konsumen yang ingin membatasi asupan lemak hariannya, produk ini dapat menjadi salah satu pilihan namun masih jarang di Indonesia.
- Krimer Kental Manis
Produk lainnya yang serupa dengan SKM adalah Krimer Kental Manis (KKM). Berdasarkan kategori Pangan BPOM No HK .00.05.52.4040 Krimer Kental Manis merupakan cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari campuran susu segar, gula dan lemak nabati/minyak nabati atau dari hasil pelarutan campuran susu bubuk dengan penambahan gula dan lemak nabati. Tidak ada standar minimal protein dan lemak untuk krimer kental manis sehingga masih banyak kemungkinan inovasi yang dapat dimunculkan dari produk ini. Rasa Krimer Kental Manis lebih beragam ketimbang produk susu kental manis. Kini dapat ditemukan di pasaran krimer kental manis dengan rasa keju
Sumber: wawancara dan olah pustaka
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Developing Creative and Innovative Future
Leave a Reply