Selamat Hari Raya Idul Qurban 1442 H: Spirit Keteladanan Nabi Ibrahim di Era Disrupsi dan Pandemi Covid-19
e-Foodtech Future –Dilansir dari islam.nu.or.id, Kurban adalah peristiwa monumental yang selain memiliki nilai sejarah, juga mengandung nilai ibadah dan hikmah. Seorang Rasul yang diperintah oleh Allah menyembelih anak kesayangannya, sebagai wujud ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Dalam hal ini, selain memiliki nilai ibadah, Kurban yang dilaksanakan setiap bulan Dzulhijjah juga memiliki dimensi sosial. Yaitu, semua bergotong royong membantu prosesi penyembelihan hewan sekaligus mendistribusikannya. Selain itu, mereka yang mampu juga melaksanakan ibadah ini sebagai bentuk kepedulian juga terhadap sesama Sebagai bagian dari ajaran agama, ada beberapa nilai pendidikan yang bisa dipetik dari peristiwa yang dijalani oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam ini. Di antaranya: Menjalani perilaku sabar, tawakal, dan pendidikan ketauhidan.
Restu Aji Saripwijaya Pranoto, Ketua Umum Himitepa (Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan), Idul Adha untuk melatih keikhlasan dalam menjalankan sesuatu dan rela berkorban demi agama, selain itu sebagai umat muslim kita senantiasa harus berlomba dalam kebaikan. Selain itu, Fatmah Wahdah (Mahasiswi Semester 4 Program Studi Teknologi Pangan, Penerima Hibah PKM-RE dari Belmawa Kemdikbudristek dan Penerima PHP2D Belmawa Kemdikbudristek) mengungkapkan bahwa dengan Idul Qurban, kita diingatkan dengan peristiwa dimana ketaqwaan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS,namun akhirnya digantikan dengan seekor domba. Jadi kita bisa belajar untuk lebih bertaqwa kepada Allah SWT, yaitu dengan terus belajar rela mengorbankan harta kita untuk agama, salah satunya dalam bentuk hewan qurban. Qurban yang diberikan juga juga sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Pada kesempatan terpisah, Viki Arisna, Mahasiswa Berprestasi Terbaik UNU Purwokerto mengungkapkan bahwa makna Idul Adha yaitu wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, kemudian juga mengenang kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang taat atas perintah Allah SWT. Ungkapan serupa disampaikan oleh Maslakhatun Malia, Ketua Departemen Islamic Affair and Charitable Activities, Himitepa, Idul adha terkait peristiwa kurban, saat itu Nabi Ibrahim AS bersedia untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS. Peristiwa ini patut menjadi teladan untuk kita semua.
Pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri tercinta Indonesia, dalam menghadapinya, tentu memerlukan teladan nilai-nilai Idul Qurban yang telah dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Kepedulian dan semangat keikhlasan dan kesabaran untuk saling membantu dibutuhkan dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, FST, UNU Purwokerto, mengungkapkan bahwa Keteladanan Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail AS menjadi spirit dalam “continous improving” Program Studi Teknologi Pangan berdaya saing global, di tengah pandmi Covid-19, di tengah tantangan era disrupsi, era revolusi industri 4.0, society 5.0, SDGs 2030, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), dan tantangan global lainnya. Terus bergerak adalah salah satu kunci sukses. Demikian ungkap Korprodi yang juga merupakan Ketua Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat dan Halalan Thoyyiban ADN (Aliansi Dosen Nahada Jateng-DIY).
Selamat Idul Adha 1442 H / 2021 M, semoga keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menjadi spirit untuk terus “continous improving”.
Sumber: wawancara dan olah pustaka
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Developing Creative and Innovative Future
https://pstp.unupurwokerto.ac.id