e-Foodtech Future – Pola dan trend kewirausahaan terus mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi sehingga menjadi pengusaha tidak hanya harus bisa menguasai ilmu kewirausahaan dalam bentuk hardskills saja, namun lebih dari itu juga harus menguasai kemampuan lunak (softskills).
Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi. Salah satu prioritas atau fokus riset adalah kemandirian pangan dimana hal tersebut ini juga menjadi focus dari calon lulusan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan di era disrupsi. Disrupsi adalah sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental yang mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Peran softskill pada setiap mahasiswa sangat diperlukan untuk menghadapi disrupsi yang terjadi guna mempersiapkan diri dalam berwirausaha setelah lulus.
Diana Kamilah, Mahasiswi Semester 6 Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menjelaskan bahwa kemampuan softskill menjadi sangat penting dalam berwirausaha. Kemampuan softskill dapat ditingkatkan dengan beberapa cara yaitu; bertanggung jawab, komitmen, berani mengambil resiko, dan berorientasi pada tindakan. Peran softskill untuk penguatan jiwa wirausaha bagi calon lulusan teknologi pangan di era disrupsi.
Lanjut Diana, Kemampuan softskill menjadi bagian dari kunci kesuksesan dalam berwirausaha selain dari kemampuan teknis (hardskills). Strategi peningkatan softskill tersebut hendaknya dimulai dari dalam diri sendiri, karena peningkatannya sangat tergantung dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu. Peran softskill untuk penguatan jiwa wirausaha bagi calon lulusan teknologi pangan di era disrupsi, yaitu:
Menerapkan rasa tanggung jawab dapat meningkatkan kemampuan softskill dalam berwirausaha. Dalam berwirausaha, kemampuan bertanggung jawab tidak ada hubungan nya dengan kemampuan teknis. Rasa tanggung jawab timbul disebabkan oleh rasa memiliki yang tinggi terhadap pekerjaan atau usaha. Kemampuan bertanggung jawab merupakan bagian dari kemampuan softskill yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha. Kemampuan bertanggungjawab merupakan tindakan yang dilakukan atas kemauan sendiri dan penuh kesadaran sekalipun.
Komitmen dalam mengembangkan usaha dapat meningkatkan kemampuan softskill dalam berwirausaha. Komitmen dalam menepati janji, komitmen dalam melakukan kegiatan dan realisasinya. Komitmen dalam menjaga kontrak dan hubungan kerja, hingga komitmen dalam mengembangkan usaha yang dijalani. Tanpa komitmen tidak mungkin suatu usaha bisa sukses, maju dan besar. Komitmen menjadi suatu daya tarik dalam diri seseorang yang tercermin dalam tindakan dan perilakunya. Komitmen dalam berwirausaha juga didefinisikan sebagai ketertarikan diri dan keinginan kuat dalam membangun, memajukan, serta mempertahankan keberadaan usaha yang dijalan dalam kondisi tersulit.
Berani mengambil resiko dapat meningkatkan kemampuan softskill dalam berwirausaha Yang terakhir adalah kemampuan softskill berwirausaha yang berorientasi pada tindakan (action). Bagi sebagian orang, bisnis merupakan hal yang menggiurkan. Peluang usaha yang begitu besar, menciptakan individu-individu yang berani mengambil resiko dalam berbisnis bahkan di usia muda. Banyak yang sukses menjadi pengusaha di usia muda, namun juga banyak yang gagal.
Berorientasi pada tindakan serta kecepatan dalam bertindak dan berpikir dapat meningkatkan kemampuan softskill dalam berwirausaha. Kemampuan ini dibilang cukup unik dan susah gampang. Tidak semua orang mampu berpikir cepat. Namun kemampuan untuk berpikir dan bertindak cepat ini dapat diasah melalui kebiasaan dan tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Kavadya Syska, S.P., M.Si., Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menjelaskan bahwa Program Studi Teknologi Pangan secara sistematis dan berkelanjutan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat softskill mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, dalam bingkai kegiatan Foodtech Series. Selain itu, Program Studi Teknologi Pangan juga memiliki wahana untuk memperdalam wirausaha melalui FIP, Foodtech Innovation and Packaging. Dengan demikian, calon lulusan Program Studi Teknologi Pangan dapat bersaing di era disrupsi saat ini.
Sumber: wawancara dan studi pustaka
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Developing Creative and Innovative Future
https://pstp.unupurwokerto.ac.id
Leave a Reply