Mahasiswa Prodi Matematika kuliah sambil “KERJA” atau Kuliah sambil“BERWIRAUSAHA”
Pada masa sekarang ini, sering kita jumpai beberapa lembaga pendidikan yang mengangkat tema wirausaha. Beberapa diantaranya menjanjikan setelah lulus dapat menjadi wirausaha yang handal dan dapat bersaing di dunia global. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua bahkan sedikit diantara mereka yang terjun dalam dunia wirausaha. Permasalahan yang banyak sekali dijumpai pada lulusannya apabila ditanya “Kenapa tidak jadi wirausaha?” maka mayoritas mereka menjawab “Belum punya modal” bahkan apabila diperdalam lagi ternyata menjawab “Tidak punya bayangan mau usaha apa” dan yang lebih mengkhawatirkan lagi “Takut gagal”. Alhasil mereka memilih mencari kerja daripada berwirausaha.
UNU Purwokerto merupakan salah satu kampus yang baru berdiri di tahun 2016 sempat menjadi sorotan dan mendapatkan respon yang sangat baik oleh masyarakat banyumas dan sekitarnya. Kampus ini juga mempunyai tagline “Kuliah sambil berwirausaha” dimana setiap mahasiswa akan dibekali dengan ilmu-ilmu yang cukup untuk berwirausaha walaupun banyak dari mereka yang belum mau atau belum siap menjadi wirausaha. Salah satu diantara mereka adalah Charfi Alfi Azizah mahasiswi jurusan matematika angkatan 2017 di UNU Purwokerto. Gadis berusia 21 tahun yang berasal dari Purbalingga memilih untuk bekerja disela-sela kuliahnya. Ia mengambil kelas non-reguler di UNU Purwokerto agar supaya bisa bekerja pada pagi/siang hari serta kuliah pada sore/malam harinya. Keterampilan yang ia tekuni sangat unik yaitu tentang seni Henna (Seni melukis tangan). “Awal saya tertarik henna karena terinspirasi dari film Ayat-Ayat Cinta 1, setelah itu saya mencari sendiri muali dari bahan, motif dan cara aplikasinya”. Ia pun bercerita, awal mulai terjun menjadi henna artis tahun 2016, dan mulai memasarkan hasil karyanya lewat bantuan social media. Awalnya ia mendapatkan orderan untuk beberapa teman-temanya yang berada di majenang, cilacap, banyumas dan masih banyak lagi. Sekarang ini, ia mulai memperbaiki kualitas henna seperti teknik, bahan-bahan yang langsung di impor dari India serta beberapa tambahan minyak essential. Dalam urusan pemasaran ia pun tak hilang akal, Ulfah mulai bekerja sama dengan beberapa wedding organizer BARLINGMASCAKEB dan Pemalang bahkan sempat mendapat panggilan untuk diluar jawa tengah.
Selain itu, ternyata Ulfah juga bekerja di kantin UNU Purwokerto. Ia dan beberapa temannya bertugas untuk membantu, mengelola dan mengatur manajemen dari kampus mengenai kantin. Jadi bisa dibayangkan pagi/siang membantu di kantin dan menerima pesanan henna sedangkan sore/malam untuk perkuliahan. “Dari hasil henna dan kantin, alhamdulillah saya bisa membeli keperluan sendiri dan sekarang alhamdulillah bisa membiayai kuliah sendiri dan sedikit membantu orang tua” begitu katanya.
Banyak diantara teman-temanya yang memilih untuk bekerja dan meninggalkan perkuliahan, tapi tidak dengan Ulfah. “Kemandirian finansial, pendidikan yang kita dapatkan di bangku kuliah dapat kita jadikan modal untuk meningkatkan kepercayaan diri kita dalam meraih masa depan. Dengan memiliki ilmu dan keterampilan praktis yang didapatkan saat kuliah, kita akan mendapatkan peluang yang jauh lebih besar untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik dan sesuai dengan keahlian kita” katanya lagi. Dia juga berpesan kepada adik-adik angkatan bahwa, “Semakin besar impian maka semangkin pengorbanan dan semakin besar pengorbanan maka semakin besar pula kesuksesan”. Dan statemen terakhirnya, “Jika saya harus memilih bekerja atau berwirausaha, maka saya pilih berwirausaha. Berwirausaha dapat menjadikan saya master untuk hidup saya sendiri”.
Suatu kesuksesan memang tidak bisa dicapai langsung, butuh proses yang berurutan. Banyak diantara pengusaha yang telah sukses pernah merasakan bekerja saat muda. Apabila terdapat pengusaha yang belum pernah merasakan bekerja presentasenya sangatlah sedikit. Sebenarnya pilihan antara bekerja atau berwirausaha pada saat perkuliahan itu bukan menjadi suatu permasalahan yang penting. Itu semua hanya pilihan yang masing-masing mempunyai resiko yang harus dihadapi. Dalam istilah ilmiah, kita pernah mendengar “trial and error” yang mempunyai arti coba dan salah. Hal ini bermakna, cobalah sesuatu hal dan jika berhasil maupun gagal maka ambil pelajarannya. Dengan bekerja maka kita sedang mencoba melakukan sesuatu secara professional temukan inovasi dan minimalkan resiko. Sehingga pada saat memilih untuk berwirausaha, maka kita akan menjadi wirausaha yang handal dibidangnya. Semangat generasi muda !! Janganlah engkau mudah mencari alasan untuk gagal !! karena diluar sana banyak yang sedang mencari alasan untuk sukses !!
Leave a Reply