KULIAH SAMBIL MENGURUS KELUARGA DAN USAHA? SIAPA TAKUT!
Siapa bilang sudah menikah menghalangi Anda untuk melanjutkan kuliah? Tidak ada batasan bagi siapa saja yang ingin mengenyam pendidikan tinggi. Selama ada kemauan, semua bisa Anda lakukan. Menjadi seorang ibu tidak menghalangi Linatu Sofiyah melanjutkan studinya. Sofi, begitu panggilan akrabnya adalah mahasiswa program studi teknologi pangan kelas malam. Alasannya mengambil kelas malam karena dia harus mengurus rumah tangga dan usaha rumahannya. Menjadi seorang mahasiswa adalah cita-citanya dari kecil. Bagi Sofi, pendidikan tak ada batasnya. Dengan keterbatasan biaya, dia menunggu saat yang tepat untuk dapat kuliah di Pendidikan Tinggi. Akhirnya dia menemukan Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto yang memberikan keringanan biaya sesuai dengan . UNU adalah pilihan yang tepat untuk kuliah sambil berwirausaha.
Usaha Tahu dan sistik
Menjadi seorang ibu rumah tangga sambil kuliah menjadi tantangan tersendiri bagi Sofi. Ia harus membagi antara waktu belajar dengan mengurus keluarga. Apalagi mahasiswa teknologi pangan ini berasal dari kalangan ekonomi kelas bawah yang menuntutnya harus memiliki usaha untuk menambah biaya kuliah. Usaha yang sedang dijalani Sofi adalah industri tahu. Usaha ini sudah berjalan dari tahun 2012 sampai saat ini. Tahu merupakan makanan populer masyarakat Banyumas selain tempe. Peluang yang besar membuat usahanya dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat. “Tahu yang saya produksi di antaranya tahu putih, tahu kuning, dan tahu goreng dengan harga jual Rp 500 per biji. Pemasaran tahu tersebut di area Desa Kedung Banteng dengan memproduksi 25 kg kedelai per hari,” ungkapnya.
Selain tahu, usaha lain yang dijalaninya adalah usaha makanan ringan sistik homemade yang terbuat dari tepung terigu. Produk ini dapat membantu menambah biaya transportasinya ke kampus setiap harinya. Saat ini pemasaran sistik tersebut disebar di warung-warung sekitar rumah dan titipkan di kantin UNU. “Pihak UNU sangat memberikan peluang usaha bagi mahasiswanya yang mau menitipkan dagangannya di kantin. Hal ini dapat membantu mengangsur SPP,” terangnya. Ya, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto memang sangat mendukung mahasiswa yang ingin menambah penghasilan dengan berwirausaha. Salah satu dukungan yang diberikan adalah memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berjualan makanan dan berbagai kebutuhan mahasiswa di kantin kampus. Tentunya, setiap produk yang hendak masuk harus lolos seleksi agar kualitasnya terjaga.
Selalu bersemangat
Tentunya tidak mudah kuliah sambil mengurus rumah tangga dan usaha. “Tantangan yang dihadapi adalah berkejaran waktu dimana saya harus kuliah sementara masih ada pekerjaan yang belum selesai. Dari sinilah saya merasakan perjuangan yang sangat berat untuk dapat menempuh pendidikan,” ungkapnya. Walaupun demikian, siapa sangka jika Linatu Sofiyah merupakan salah satu mahasiswa berprestasi dari teknologi pangan dengan indeks prestasi semester 1 di atas 3,5. “bagi saya ini adalah kesempatan emas dimana saya harus menikmatinya sebagai proses menuju kesuksesan. Saya optimis tidak ada hasil yang menghianati usaha. Untuk sukses, kita ibarat sopir. Kita bisa melaju mengarahkan setir semau kita, meskipun ada orang lain yang berusaha menyetop kita, apabila kita tidak ingin berhenti, maka setir masih tetap melaju. Inilah saatnya kita mengembangkan prestasi meskipun usia tidak lagi muda, percayalah kesuksesan bukan hanya milik mereka yang muda, tapi milik kita yang mau berusaha,” ungkapnya penuh semangat. Satu yang dapat kita simpulkan, jangan pernah menyerah dengan keadaan untuk menggapai mimpi dan cita-cita. Sofi saja bisa, Anda pun pasti bisa. Semangat!
penulis/narasumber: LS
penulis/editor: ASH
Leave a Reply