Mahasiswa-Teknologi Pangan: Pati Gembili Modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) Inovasi Sofi, Pengusaha Muda dari Desa, Lulus “Cum Laude” 3 Tahun 11 Bulan di Program Studi Teknologi Pangan

Home / Teknologi Pangan / Mahasiswa-Teknologi Pangan: Pati Gembili Modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) Inovasi Sofi, Pengusaha Muda dari Desa, Lulus “Cum Laude” 3 Tahun 11 Bulan di Program Studi Teknologi Pangan
Mahasiswa-Teknologi Pangan: Pati Gembili Modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) Inovasi Sofi, Pengusaha Muda dari Desa, Lulus “Cum Laude” 3 Tahun 11 Bulan di Program Studi Teknologi Pangan

e-Foodtech Future – Salah satu produk tepung dan pati adalah mi. mi menjadi alternatif pangan pengganti beras yang banyak diminati masyarakat Indonesia karena dinilai praktis dan cepat dalam penyajian. Namun konsumsi mi dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti kenaikan gula darah. Konsumsi terigu juga beresiko untuk konsumen penderita autis. Salah satu solusi untuk menekan timbulnya masalah tersebut adalah dengan mensubtitusikan bahan baku mi dengan pati dengan indeks glikemik yang rendah seperti pati gembili.

Pada umumnya, pati alami yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan pengganti pembuatan mi memilki kelemahan yaitu tidak tahan pada suhu tinggi. Modifikasi pati Heat Moisture Treatment (HMT) merupakan hydrothermal treatments dengan memanaskan pati pada kadar air terbatas di atas suhu gelatinisasi dalam waktu tertentu sehingga pati tidak tergelatinisasi tetapi hanya mengalami perubahan konformasi molekul yang disertai perubahan karakteristiknya. Demikian disampaikan Linatu Sofiyah, Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto pada Seminar Hasil Penelitian Skripsi, Jumat 6 Agustus 2021.

Skripsi yang dibimbing oleh Kavadya Syska, S.P., M.Si., dan Laksmi Putri Ayuningtyas, S.TP., M.Sc. ini diharapkan memberikan salah satu upaya untuk mengetahui pengaruh aplikasi pati gembili modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) terhadap karakteristik sifat fisik dan sensori mi bihun. Sehingga pati gembili dapat menjadi sumber alternatif pati pengganti terigu. Seperti kita ketahui, impor Indonesia terhadap terigu sangat tinggi. Ketergantungan ini dapat menyebabkan ketahanan pangan kita lemah.

Sofi, demikian panggilan Linatu Sofiyah, lahir di Banyumas, 22 Agustus 1994 dari ayah yang Bernama Akhmad Toha dan Ibu Bernama Darsiti. Sofi tinggal di Desa Cikembulan Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

Penulis memulai Pendidikan Taman Kanak-kanak pada tahun 1999/2000 di TK Pertiwi 1 Cikembulan. Kemudian melanjutkan di SDN 2 Cikembulan lulus pada tahun 2005/2006. Setelah itu melanjutkan jenjang Menengah Pertama di SMPN 3 Ajibarang 2006/2009. Penulis melanjutkan ke SMK Negeri 3 Purwokerto dan menempuh Pendidikan pada Program Keahlian Akomodasi Perhotelan pada 2011/2012. Penulis merupakan mahasiswa Angkatan 2017 di Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Teknologi Pangan. Penulis merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan.

Selama menempuh studi, pengusaha muda ini menjalani usaha tahu tahu pengawet. Produknya didistribusikan pada pasar lokal di wilayah Kabupaten Banyumas. Pengalaman belajar di Program Studi Teknologi Pangan menajamkan intuisi akan pentingnya produksi angan yang halal, bergizi, dan aman dikonsumsi. Selain itu, inovasi produk pangan baru menjadi bagian semangatnya selepas kuliah.

Sofi berhasil menyelesaikan Ujian Skripsi pada tanggal 6 Agsutsu 2021. Dihadapan 4 Dosen tim penguji berhasil menjelaskan secara detil dan rinci mengenai aplikasi pati gembili modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) terhadap karakteristik sifat fisik dan sensori pada mi bihun. Dosen Penguji Ujian Skripsi terdiri atas 4 dosen penguji yaitu: Kavadya Syska, S.P., M.Si., Hikmah Yuliasari, S.TP., M.Sc., Laksmi Putri Ayuningtyas, S.TP., M.Sc., dan Asti Dewi Nurhayati, S.Pd., M.Pd.

Pada hari yang sama, Linatu Sofiyah resmi menyandang Gelar S.TP. (Sarjana Teknologi Pertanian) dengan IPK sebesar 3,91 dengan Predikat “Dengan Pujian” / “Cumlaude” saat Yudisium yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Billy Arifa Tengger, S.Si., M.Sc. secara daring. Sofi menyelesaikan studi di Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto selama 47 bulan (3 Tahun 11 bulan).

Kavadya Syska, S.P., M.Si. Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menjelaskan bahwa terus mendorong Mahasiswa unutk lulus tepat waktu, bahkan lebih cepat dengan kompetensi yang dapat bersaing selepas lulus kuliah, selain itu berkontribusi kepada masyarakat.

Sumber: wawancara
Teknologi Pangan: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan: Developing Creative and Innovative Future

https://pstp.unupurwokerto.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published.