e-Foodtech Future – Beras merupakan jenis serelia yang memiliki kandungan gizi yang tinggi serta biasanya dijadikan makanan pokok bagi berbagai Negara, serta ssebagai salah satu bentuk upaya memecahkan persoalan menghadapi kerawanan pangan termasuk di Indonesia. Demikian disampaikan oleh Ahmad Luqman Hakim, Mahasiswa semester 4 Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto.
Minuman kekinian merupakan istilah yang digunakan untuk minuman-minuman inovatif dan popular, baik karena rasa maupun ciri khasnya. Saat ini berbagai merk dan jenis minuman kekinian terus bermunculan ditengah masyarakat Indonesia. Susu, minuman ini memang tidak asing lagi di telingan kita, banyak susu dengan berbagai merk dagang ditawarkan.rata-rata susu yang ditawarkan berasal dari susu sapi atau kedelai. Selama ini susu sapi dikenal sebagai jenis susu yang paling bernutrisi untuk dikonsumsi. Namun sayangnya, tidak semua orang menyukai susu jenis ini. Beberapa diantara mereka ada yang alergi dengan baunya, maupun dengan kandungan gizi di dalamnya. Solusinya adalah mengonsumsi jenis susu lain, seperti contohnya adalah susu beras, terlebih lagi susu beras ini dijadikan sebagai minuman kekinian yang akan menggugah selera kita dengan nilai gizi yang tidak kalah bagus dengan minuman kekinian berbahan susu sapi.
Susu beras adalah susu yang dibuat dari beras coklat atau beras pecah kulit yang dihancurkan dengan penambahan air pada alat secara bersamaan, kemudian ditambah dengan bahan tambahan seperti gula, garam dengan persentase yang telah ditentukan. Satu cangkir (224 g) susu beras terdapat kandungan nutrisi, sebagai berikut kalori (115 kal), lemak (2,4 g), natrium (95,2 mg), karbohidrat (22,4 g), serat (0,7 g), gula (12,9 g), dan protein (0,7 g). Berbagai kandungan nutrisi susu beras ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya yaitu rendah lemak tak jenuh dan kolestrol, kaya kalsium dan fosfor, memiliki allergen yang rendah, kaya akan vitamin, dan mengandung banyak antioksidan.
Hakim, Wakil Ketua Dept. of Islamic Affair and Charitable Activities, Himitepa, dan Penerima PHP2D, Belmwa Dikti tahun 2021 ini menambahkan bahwa Susu beras dapat menjadi alternative yang cocok bagi vegan, atau yang punya intoleransi laktosa dan juga cocok untuk dijadikan berbagai macam minuman kekinian. Selain, itu, susu beras mempunyai banyak manfaat yang baik bagi tubuh. Cuaca yang sering berubah-ubah tidak tentu, bias membuat virus menyerang imunitas tubuh. Untuk itu, tidak ada salahnya mengkonsumsi susu beras terlebih lagi jika minuman ini dijadikan minuman kekinian yang akan menggugah selera. Dari manfaat tersebut, dapat disimpulkan bahwa susu beras ini dapat menjadi alternatif untuk dijadikan minuman kekinian.
Kavadya Syska juga menjelaskan bahwa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto terus mengembangkan inovasi produk pangan berbasis potensi lokal untuk meningkatkan daya saing produk lokal di ranah global. FIP (Foodtech Innovation and Packaging) Program Studi Teknologi Pangan UNU Purwokerto sejak 2019 mengkoordinir lahirnya inovasi produk pangan tersebut. Tentunya dengan FIP, akan pengembangan inovasi produk pangan diarahkan untuk menghasilkan pangan yang halal, sehat, aman dikonsumsi dan terjangkau masyarakat luas.
Sumber: wawancara dan studi pustaka
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Developing Creative and Innovative Future
https://pstp.unupurwokerto.ac.id
Leave a Reply