Semangat Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNU Purwokerto dalam Merintis Wirausahanya
Purwokerto, 21 Juni 2018. Sudah bukan lagi menjadi suatu hal yang aneh untuk mahasiswa yang berwirausaha di era sekarang ini. Banyak sekali mahasiswa yang sukses bahkan sebelum lulus melalui wirausaha yang sudah digelutinya. Mahasiswa yang berwirausaha tentu butuh perjuangan yang panjang untuk meraih kesuksesannya. Untuk meraih kesuksesan itu perlu apa yang namanya semangat dan kerja keras yang tinggi serta tidak malu untuk berwirausaha apapun bentuknya asalkan halal. Dari sekian banyak mahasiswa yang memulai untuk berwirausaha salah satunya adalah mahasiswa yang berasal dari Prodi Pendidikan B.Inggris Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto.
Aris Nur Cahyo, mahasiswa yang mengambil program studi pendidikan bahasa inggris di Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto kelahiran 22 Februari Banyumas 22 tahun silam ini, merintis usahanya di bidang kuliner dengan berjualan nasi rames yang dititipkan di kantin kampusnya. Jiwa berwirausahanya sudah diwariskan dari ibu dan kakaknya karena mereka yang membuatnya untuk mencoba merintis usaha di bidang kuliner yaitu dengan berjualan nasi rames di kantinya.
Mahasiswa yang akrab disapa Aris ini mengatakan bahwa dalam berwirausaha tidak perlu malu walau hanya berjualan rames di kantin kampus.
“Bagi saya apapun usahanya asalkan itu halal dan tidak merugikan orang lain, saya kira sah-sah saja dan tidak usah malu. Karena apabila kita malu dan tidak mau mencoba itu yang membuat kita tidak bisa berkembang menjadi manusia yang lebih baik.” ungkapnya.
Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto memang sangat membuka jalan untuk para mahasiswanya dalam berwirausaha baik itu di dalam maupun di luar kampus. Aris menambahkan bahwa dirinya sangat dibantu oleh kantin kampus karena sudah mengizinkanya untuk berjualan di kantin kampus. Menurutnya UNU purwokerto sangat koorperatif dengan para mahasiswanya yang ikut menitipkan daganganya di kantin kampus.
Jiwa berwirausaha mahasiswa ini memang sudah sangat melekat di nadinya, karena tidak akan hanya berjualan nasi rames saja. Aris mengakatan bahwa dirinya akan menambah daganganya untuk dititipkan di kantin kampus.
“Untuk sekarang ini memang sementara hanya nasi rames yang dititipkan di kantin namun InsyaAllah saya akan menambahkan lagi seperti es krim atau makanan ringan lainnya.” ungkapnya.
Motivasi berwirausaha mahasiswa ini memang berasal dari ibu dan kakanya. Ibunya yang juga pernah mempunyai usaha toko kelontong yang saat ini sudah tidak lagi berjualan karena usianya yang sudah lanjut, Aris ingin sekali meneruskan tongkat estafet usaha dari ibunya. Serta kakaknya yang berwirausaha berjualan aneka tempat makan plastik dan botol minuman plastik yang sudah cukup sukses. Namun motivasi terbesarnya adalah membantu biaya kuliahnya dan ingin sekali mempunyai usaha di bidang kuliner kelak.
Untuk modal usaha tersebut, Aris mengatakan bahwa dirinya hanya mengeluarkan tidak kurang dari Rp.50.000 untuk 30-40 bungkus nasi rames. Menu nasi ramesnya juga bervariasi dan selalu ganti setiap harinya. Nasi rames tersebut hanya dijual dengan harga Rp. 3.000 saja dan hampir setiap hari habis terjual. Dan nasi rames tersebut dibuat oleh ibunya sendiri. Hampir setiap hari Aris selalu bangun pagi untuk membantu ibunya membuat nasi rames seperti membantu menyiapkan nasi, lauk serta bungkusnya. Aris juga berharap agar nasi ramesnya kelak akan laku di pasaran tidak hanya di dalam kampus namun diluar kampus dan mempunyai brand nasi rames sendiri.
Saat ditanya mengenai cita-citanya Aris mengatakan sambil tertawa bahwa dia ingin sekali menjadi juru bicara presiden di kemudian hari. Hal tersebut membuatnya mengambil program studi pendidikan bahasa inggris di UNU Purwokerto. Dengan mengambil jurusan tersebut, menurutnya itu dapat membuka jalannya untuk bisa berbahasa inggris dan meraih cita-citanya sebagai juru bicara presiden.
“hahaha cita-cita saya pada saat saya masih duduk di kelas 1 smk adalah menjadi juru bicara presiden tetapi menurut saya untuk meraih itu butuh perjuangan yang sangat keras dan harus rajin belajar.”ungkapnya.
Bahasa inggris merupakan salah satu bahasa asing yang membuat Aris begitu getol untuk mempelajarinya. Menurutnya bahasa inggris itu sangat penting dan sangat dibutuhkan di zaman sekarang ini baik untuk mahasiswa ataupun lulusan yang ingin mendaftar pekerjaan. Dengan kemampuan berbahasa inggris dapat memudahkan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di luar negeri. Oleh karena itu disamping ingin berwirausaha di bidang kuliner, Aris mengatakan bahwa dirinya bercita-cita mendirikan rumah bahasa inggris untuk membantu anak-anak belajar berbahasa inggris di kampungnya. Dengan adanya rumah bahasa inggris di kampungnya, hal tersebut dapat memudahkan anak-anak yang ingin belajar bahasa inggris tidak perlu jauh-jauh untuk les di kota karena jarak kampungnya dengan kota cukup jauh.
Belajar di Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto benar-benar membuka mata Aris selebar-lebarnya karena dengan berkuliah di UNU Purwokerto membuka jalannya untuk maraih cita-citanya dan menjadi wirausahawan karena di UNU Purwokerto juga diajarkan bagaimana caranya menjadi wirausahawan yang baik dan benar serta membantu para mahasiswanya untuk merintis sebuah usaha. Aris menambahkan bahwa dia mengajak adik-adik kelasnya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UNU Purwokerto.
Penulis : Meilina Haris M dan Aris Nur Cahyo
Leave a Reply