Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa UNU Purwokerto Menyelenggarakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, Sekaligus Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
Purwokerto, Rangkaian acara Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) Universitas Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh KPUM dan BPPM sudah dilalui, antara lain penjaringan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa, dan debat calon presiden dan wakil presiden yang diselenggarakan pada hari Sabtu (25/02/2023). Kemudian acara berlanjut di hari H pemilihan pada hari Senin (27/02/2023) yang bertempat di ruang Aula PCNU Kabupaten Banyumas dan dilaksanaan mulai pukul 08.00 pagi. Proses pemilihan selain untuk memilih presiden dan wakil presiden mahasiswa juga sekaligus memilih Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).
Proses pemilihan menggunakan sytsem E-Voting, dengan urutan yang berawal dari meja absensi kemudian berlanjut ke meja pendataan setelah itu baru memilih kandidat secara langsung melalui perangkat laptop yang disediakan, dan yang terakhir pemilih mencelupkan jari ke tinta untuk menandakan bahwa sudah menggunakan hak pilihnya.
Untuk calon presiden dan wakil presiden mahasiswa terdiri dari 2 pasang calon yang berkompetisi untuk mendapatkan suara terbanyak, antara lain pasangan Akhnaf Alfaris-Diah Rahmawati sebagai pasangan calon nomer urut 1 dan Muhammad Sofyan-Amin Mustofa sebagai pasangan calon nomer urut 2.
Adapun pemilih terdiri dari semua mahasiswa mahasiswi aktif Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, dan para pemilih disediakan waktu dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 20.00 malam untuk menggunakan hak suaranya.
Proses perhitungan suara dilakukan malam itu juga, setelah proses pemilihan selesai, dan hasilnya pasangan nomor urut 1 mendapatkan suara terbanyak, yaitu pasangan Akhnaf Alfaris-Diah Rahmawati mengalahkan jumlah suara pasangan nomer urut 2.
Kemudian untuk pemilihan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang memperoleh suara terbanyak adalah Muhammad Ghono, menempati perolehan pertama, dan Akbar Nur Faizin menempati urutan terbanyak kedua.
Pemira ini menjadi pembelajaran demokrasi yang baik bagi para mahasiswa, sekaligus untuk memilih pemimpin dalam pemerintahan mahasiswa yang memiliki kapabilitas, kecakapan dalam memimpin, tanggung jawab dan bisa membesarkan nama universitas. (Yanu)