Windujaya-Kedungbanteng, Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang mana para anggotanya terdiri dari para isteri petani atau wanita yang mempunyai aktivitas dalam kegiatan pertanian yang tumbuh dan berkembang berdasarkan azas kekeluargaan dan mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraananggotanya. Minggu, 21 Oktober 2018 Kelompok Wanita Tani (KWT) Windu Mandiri yang terletak di Desa Windujaya Kecamatan Kedungbanteng mengikuti pelatihan pembuatan MOCAF di Balai Desa Windujaya
Narasumber program pelatihan pembuatan tepung MOCAF adalah Slamet Sulistiadi, STP., M.Sc dan Triat Adi Yuwono, S.Si.,M.Si dari Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem UNU Purwokerto. Dalam pemaparannya Triat Adi Yuwono, S.Si., M.Si mencoba menjelaskan dan menginformasikan kepada masyarakat Desa Windujaya bahwa produk turunan dari singkong belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan terbatasnya informasi sehingga pengetahuan anggota KWT terhadap pemanfaatan singkong menjadi berbagai produk turunan masih rendah dan akses terhadap teknologi pengolahan untuk memanfaatkan singkong menjadi berbagai produk turunan juga masih terbatas. Selain itu, dari aspek manajemen usaha, KWT Windu Mandiri masih melaksanakan manajemen usaha sederhana.
Upaya pembuatan mocaf dan pengembangan pengolahan singkong menjadi berbagai produk turunan sangat diperlukan untuk menunjang program diversifikasi pangan, sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai tambah singkong, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Oleh sebab itu, dalam rangka implementasi Tridharma perguruan tinggi (bidang pengabdian), maka kami tertarik untuk melakukan kegiatan dalam rangka mengembangkan usaha KWT Windu Mandiri yaitu introduksi teknologi pembuatan MOCAF dan pengembangan pengolahan singkong secara terpadu pada skala rumah tangga. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan setiap tahapan proses pengolahan singkong dan pemanfaatan hasil samping yang timbul dari usaha tersebut untuk meningkatkan nilai tambah singkong. Selain introduksi teknologi tersebut, kegiatan ini juga meliputi pelatihan aspek manajemen usaha, sehingga usaha pengolahan singkong dapat berkelanjutan yang pada akhirnyaakan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Praktik pembuatan tepung Mocaf juga dilakukan yang dipaparkan oleh Slamet Sulistiadi, S.TP., M.Sc dibantu oleh salah satu Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem Dede Setiadi. Slamet Sulistiadi, S.TP., M.Sc menjelaskan proses pembuatan tepung mocaf mulai dari pengupasan hingga pengemasan tepung MOCAF. MOCAF adalah salah satu produk hasil olahan singkong menjadi tepung yang dapat mensubstitusi terigu, karena memiliki karakteristik lembut, putih, tidak berbau singkong. MOCAF merupakan singkatan dari Modified Cassava Flour yang artinya tepung singkong modifikasi. Tepung MOCAF telah banyak diuji coba untuk membuat aneka produk makanan seperti mie, kue, roti,bakso, kerupuk, dan lain-lain menggantikan terigu 30-100 % dengan kualitas produk yang cukup baik. Inovasi produk olahan singkong menjadi tepung mocaf merupakan terobosan baru yang telah memberi keuntungan banyak pihak antara lain; industri makanan, konsumen rumah tangga, petani singkong, investor, teknologi produksi, dan pengentasan pengangguran. Alur proses produksi tepung MOCAF adalah sebagai berikut:sortasi dan penimbangan. pengupasan. pencucian, slicing /chiping (pemotongan), perendaman, pencucian. pengeringan/penjemuran, penepungan, pengayakan, dan pengemasan.
Leave a Reply