Permasalahan instalasi dan jaringan listrik yang ada di beberapa kota merupakan suatu hal yang perlu dijadikan pertimbangan untuk membuat penataan kota yang lebih baik khususnya di era society 5.0. Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara meletakan hal tersebut sebagai ukuran indeks suatu negara dikatakan maju atau berkembang. Sebagai contoh Malaysia, yang merupakan negara satu rumpun dengan Indonesia dengan kebudayaan yang mirip dan system yang tidak kalah maju. Beberapa tempat memiliki system instalasi yang sangat modern, akan tetapi masih sedikit pula yang menggunakan system belum optimal. Secara khusus pada salah satu bagian timur semenanjung Malaysia yaitu Terengganu, terdapat salah satu universitas bergengsi yang bernama university Malaysia Terengganu (UMT). Pada tanggal 18-20 Oktober 2023, 5 dosen dari 5 univeristas yang berbeda antara lain Aripin Triyanto, Ojak Abdul Rozak (Universitas Pamulang), Fenny Syafariani (Universitas Komputer Indonesia), Nursyiva Irsalinda (Universitas Ahmad Dahlan) dan Dian Pratama (Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di area kampus UMT. Dengan dukungan Persatuan Pelajar Indonesia UMT (PPI UMT) dan dibimbing oleh Dr Maharani Abu Bakar selaku pihak internal UMT, beliau memberikan dukungan kepada tim untuk mensosialisasi perihal instalasi listrik di persekitaran UMT khususnya untuk mahasiswa Indonesia yang berkuliah di UMT. Beberapa spot yang diteliti antara lain makmal berpusat dan masjid UMT serta beberapa tempat yang berkaitan dengan banyak orang. Pembagian tugas yang dilakukan antara lain Aripin Triyanto menjabarkan mengenai wiring diagram sesuai standar PUIL 2000, Fenny Syafariani mensosialisasikan mengenai tingkat bahaya kerja yang berhubungan dengan instalasi listrik dari tahun ke tahun dalam suatu diagram, sedangkan Nursyifa Irsalinda dan Dian Pratama menganalisa kenaikan dan penghematan penggunaan listrik serta membuat gambaran mengenai jaringan listrik menggunakan visual dan Ojak Abdul Rozak mengakomodasi kegiatan ini dan mempublikasikan dalam jurnal nasional ber ISSN. Dibantu oleh Nur Salihah binti Alis (Mahasiswi doctoral UMT Malaysia), diperoleh peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah mahasiswa asal Indonesia dan beberapa mahasiswa Malaysia yang sedang kuliah di UMT. Hasil yang diperoleh setelah proses sosialisasi instalasi listrik antara lain :
- Peserta dapat mengetahui mengenai potensi bahaya yang terjadi mulai dari yang ringan dan berat terkait instalasi listrik.
- Bagi mahasiswa yang tinggal di asrama UMT, perlu menyiapkan beberapa toolkit yang berfungsi untuk mengatasi permasalahan lsitrik di area asrama
- Peserta mengenal sumber-sumber listrik yang digunakan di UMT dan sekitarannya terutama beberpa panel surya yang sudah digunakan dalam beberapa tahun.
- Peserta mempunyai trik-trik untuk menghitung kemampuan biaya listrik yang digunakan serta dapat mengetahui manajemen pemakaian listrik dalam skala rumah tangga.
Selain itu point khusus yang diperoleh dalam pengabdian ini adalah mengenai potensi sumber listrik lain yang dapat digunakan untuk menyiasati bahan bakar listrik yang akan habis. “Saya menekankan pengunaan dan perkembangan panel surya sebagai sumber alternative bahan bakar listrik untuk jangka Panjang dikarenakan persediaan batu bara dan bahan minyak bumi yang semakin menipis” tutur Aripin Triyanto. “Selain itu beberapa model yang skema yang ada di UMT perlu kita adaptasi dan aplikasikan di universitas-universitas di Indonesia sebagai referensi kedepan” tambahnya. Dampak yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini antara lain mempererat kerjasama antara mahasiswa Indonesia atau malaysia dengan dosen-dosen universitas di Indonesia sehingga dapat berkesinambungan dalam melakukan kegiatan-kegiatan lain. Harapan dari PPI UMT bahwasanya tidak hanya pengabdian yang dilakukan, akan tetapi bisa diagendakan untuk kegiatan lain yang melibatkan mahasiswa Indonesia di UMT seperti sharing research atau sharing pengalaman dengan universitas-universitas di Indonesia.
Leave a Reply