NATIONALNEWS-TEKNOLOGI PANGAN: ANTISIPASI KELAPARAN, SINGKONG DAN SAGU DIUSUL JADI BAHAN PANGAN DARURAT
e-Foodtech Future – Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Kavadya Syska, mengatakan sumber daya lokal seperti singkong dan sagu bisa digunakan menjadi bahan baku pembuatan pangan darurat di tengah bencana virus corona Covid-19.
“Sumber daya lokal seperti kacang hijau, singkong, sagu, ubi jalar, pisang, tempe dan lain sebagainya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pangan darurat,” katanya di Purwokerto, Senin (30/3/2020).
Koordinator Program Studi Teknologi Pangan UNU Purwokerto itu mengatakan, sejumlah penelitian mengenai teknologi pangan telah dilakukan dalam rangka pengembangan pangan darurat.
“Penelitian menyebutkan bahwa bahan baku lokal bisa dijadikan bahan pangan darurat, misalkan bahan baku singkong bisa dibuat keripik, kolak, tiwul, timus, combro, misro, gethuk, tape, lemet, cenil dan lain sebagainya,” katanya.
Sementara bahan baku sagu bisa dijadikan bubur, kue rangi, papeda, ongol-ongol sagu, sagu lempeng, kue lompong dan lain sebagainya.
Dia menambahkan produk pangan darurat menjadi penting di tengah upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Sementara itu dia juga menambahkan perlunya pemerintah memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah daerah hingga industri guna menjalin kerja sama pengembangan produk pangan darurat sebagai salah satu upaya antisipasi.
Link berita terkait:
https://www.suara.com/news/2020/03/30/173800/antisipasi-kelaparan-singkong-dan-sagu-diusul-jadi-bahan-pangan-darurat
https://sultraberita.id/antisipasi-kelaparan-singkong-dan-sagu-diusul-jadi-bahan-pangan-darurat/