Mahasiswa-Teknologi Pangan: Preferensi Organoleptik Bandeng Presto Pantura Jawa, Uswah, Menyandang Gelar S.TP., 3 Tahun 11 Bulan di Program Studi Teknologi Pangan

Home / Teknologi Pangan / Mahasiswa-Teknologi Pangan: Preferensi Organoleptik Bandeng Presto Pantura Jawa, Uswah, Menyandang Gelar S.TP., 3 Tahun 11 Bulan di Program Studi Teknologi Pangan
Mahasiswa-Teknologi Pangan: Preferensi Organoleptik Bandeng Presto Pantura Jawa, Uswah, Menyandang Gelar S.TP., 3 Tahun 11 Bulan di Program Studi Teknologi Pangan

e-Foodtech Future – Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit, dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Sehingga menghasilkan Ikan Bandeng yang bertekstur lembut dan memiliki rasa yang gurih.

Selain bisa digunakan untuk bahan masakan yang mudah dalam pengolahannya, bandeng juga menjadi salah satu jenis ikan yang memiliki vitamin yang sangat tinggi. Protein dan Omega3 di dalamnya adalah kandungan yang bisa menjadi asupan gizi untuk tubuh.

Karakterisasi pada mutu dapat menentukan atribut apa saja yang penting dan dominan sehingga menjadi preferensi konsumen dalam memilih dan produsen dalam memproduksi produk bandeng presto. Bandeng presto yang dikaji yaitu bandeng presto yang dikembangkan UMKM di Kota Pemalang, Jawa Tengah. Hal ini merdorong untuk dilakukan penelitian tentang preferensi organoleptik bandeng presto Pantura Jawa. Demikian disampaikan Uswatun Khasanah, Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto pada Seminar Hasil Penelitian Skripsi, Sabtu 7 Agustus 2021.

Skripsi yang dibimbing oleh Kavadya Syska, S.P., M.Si., dan Laksmi Putri Ayuningtyas, S.TP., M.Sc. ini diharapkan mengetahui preferensi organoleptik bandeng presto. Dengan demikian, produk lokal bandeng presto dapat terukur tingkat preferens konsumen untuk ekspansi produk ke depan dan lebih berdaya saing.

Uswah, demikian panggilan Uswatun Khasanah, lahir Pemalang 1999 sebagai anak ke-4 dari 6 bersaudara dari pasangan Bapak Soleh Matori dan Ibu Fatonah. Penulis bertempat tinggal Desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupetan Pemalang, Jawa Tengah.

Uswah memulai pendididkan di TK Muslimat Salafiyah Moga II lulus pada tahun 2005, kemudian melanjutkan ke tingkat dasar SD Negeri 05 Moga lulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 01 Moga lulus pada tahun 2014. Jenjang pendidikan menengah atas diselesaikan pada tahun 2017 di SMA Negeri 01 Moga sebelum melanjutkan ke Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto pada tahun 2017. Selama kuliah, Uswah aktif dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himitepa).

Uswah berhasil menyelesaikan Ujian Skripsi pada tanggal 7 Agsutsu 2021. Dihadapan 4 Dosen tim penguji berhasil menjelaskan secara detil dan rinci mengenai preferensi konsumen terhadap karakteristik organoleptik bandeng presto. Dosen Penguji Ujian Skripsi terdiri atas 4 dosen penguji yaitu: Kavadya Syska, S.P., M.Si., M.Sc., Laksmi Putri Ayuningtyas, S.TP., M.Sc., Hikmah Yuliasari, S.TP., dan Asti Dewi Nurhayati, S.Pd., M.Pd.

Pada hari yang sama, Uswatun Khasanah resmi menyandang Gelar S.TP. (Sarjana Teknologi Pertanian) dengan IPK sebesar 3,41 dengan Predikat “Sangat Memuaskan” saat Yudisium yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Billy Arifa Tengger, S.Si., M.Sc. secara daring. Uswah menyelesaikan studi di Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto selama 47 bulan (3 Tahun 11 bulan).

Kavadya Syska, S.P., M.Si. Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menjelaskan bahwa terus mendorong Mahasiswa unutk lulus tepat waktu, bahkan lebih cepat dengan kompetensi yang dapat bersaing selepas lulus kuliah, selain itu berkontribusi kepada masyarakat. Penerapan bidang teknologi pangan dapat diaplikasikan lebih luas untuk produk pangan hasil pertanian, perikanan, bahkan peternakan.

Sumber: wawancara
Teknologi Pangan: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa
Teknologi Pangan: Developing Creative and Innovative Future

https://pstp.unupurwokerto.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published.